(Part 2)
UN buat gue itu
kayak “malaikat pencabut nyawa”. UN itu hidup mati kita sebagai siswa. UN juga lah
yang nentuin lu lulus atau gak. Per*setan dengan proses lu belajar di sekolah.
Yang penting nilai UN lu tuh cukup dari 5,5. (nb: walau gak 100% dari UN)
Motivasi yang salah
itulah yang ngebuat kita-kita yang ikut UN, jadi nervous. Untuk kalian yang biasa
dengan nervous dan dapat mengatasinya, UN ya kayak ulangan biasa aja. Kalian
juga gak anggep ini ujian paling berat yang dikasih Tuhan selama lu hidup
pastinya. Dan inilah yang seharusnya yang terjadi. UN ITU SAMA SEPERTI TES YANG
DIBERIKAN GURU DI SEKOLAH.
But, more than 75% students don’t think like that. Mereka ikut UN
karena motivasi yang salah tadi. UN di pikiran mereka adalah tujuan utama
mereka sekolah. Ini juga didukung sama lingkungan terdekat mereka. KELUARGA.
Keluarga lah yang terkadang ingin anaknya lulus dengan nilai “perfect” dan
tidak mau sekedar lulus.
Karena hal tadi,
siswa yang perfeksionis pastinya akan mencari berbagai sumber “jawaban”. Ya,
JAWABAN. Entah dari temen, sekolah lain, oknum guru, tips n’ trick dari tempat
les, atau sumber-sumber lain yang memastikan mereka menjawab suatu jawaban
dengan benar.
Ngomongin
jawaban (baca: KUNCI JAWABAN),
kita-kita gak usah muna ya. Maksud gue gini lho. Bisa gue katakan 95% sekolah
beserta siswanya, menghalalkan segala cara. Mereka juga gak segan bikin kunci
atau beli kunci dari oknum lain. Ini biasa banget dilakuin sama sekolah-sekolah
yang ada di perkotaan, yang pemimpin wilayah tersebut pengen supaya nilai
siswa-siswi wilayahnya tinggi-tinggi dan juga tingkat kelulusan wilayahnya
paling tinggi senegara ini.
Gue gak
mengatakan SEMUA sekolah begitu (-_-v). Ada 5% dari sekolah-sekolah yang ada, gak
ngelakuin itu. Maaf, sekali lagi. Yang murni ini biasanya sekolah-sekolah
Kristen, sekolah internasional, atau yang banyak orang Tionghoa-nya lah. (maaf
banget, bukan rasis atau gimana ya~)
Kembali ke topik
saat lu gak bisa ngadepin nervous lu ya? Di kota gue, (kalo gak salah tahun
lalu) ada beberapa orang yang frustasi dan berujung buruk. Ada yang jadi
sedikit gila, nangis sesenggukan, sampe (maaf) bunuh diri. YA, BUNUH DIRI.
Bukannya menyalahi mereka, tapi Tuhan kan benci sama orang-orang yang berbuat
demikian. Apalagi bunuh diri, itu sangat tidak disuka Tuhan. Lagian, apa dengan
bunuh diri menyelesaikan masalah? NGGAK KAN? Justru nambah dosa di hadapan
Tuhan.
Perbuatan
nyontek juga. Nyontek juga salah satu perbuatan curang. Bisa dibilang korupsi
kecil yang kalo sering dilakuin jadi kebiasaan. Ini ngebuat mental anak bangsa
jadi “gampangan”. Ini bahaya. Kalo mereka duduk di pemerintahan dan negara lagi
dalam krisis, mereka-mereka ini dengan gampang bilang, “LIAT AJA NEGARA LAIN.
NTAR KITA IKUTIN TERUS BILANG ITU KEBIJAKAN MURNI KITA.”
Nyontek, sekali
lagi, emang cara kita bisa aman dari tidak lulus. Tapi, bahasa kasarnya nih,
NYONTEK LAH YANG PAKE AKAL. Jangan dengan gampangnya lu terima aja kunci yang
lu punya. Tetep mikir sebisa lu, dan lu jawab soal yang pasti bener dulu deh.
Asal lu tau
juga, ada gosip nih kalo UN berhubungan sama Pemilu.... to be continued
Komentar
Posting Komentar