Sebagai mahasiwa, maksudnya mahasiswa pendidikan biologi, kuliah gue ga akan jauh dari yang namanya praktikum. Praktikum ini berguna untuk mengasah kepintaran psikomotorik kita alias keterampilan. Gampangnya biar ga kebanyakan teori. Setelah melakukan praktikum, mahasiswa biasanya ngelaporin hasilnya lewat laporan praktikum.
In my campus, laporan praktikum buat mahasiswa pendidikan biologinya harus ditulis tangan. Macem-macem formatnya. Ada yang pake kertas double folio, A4, atau langsung di modul praktikumnya. Ada yang pake kata pengantar segala, ada yang cuma ngegambar doang, ada yang pake rumus-rumusan segala juga. Intensitas mahasiswa nulis laporan praktikum (selanjutnya disebut LAPRAK, bukan LABRAK yaa atau bukan juga LEBAK) itu umumnya 1 sampe 2 kali seminggu. Ini sih termasuk ringan. Menurut kabar Aves alias burung, univ-univ lain bisa 3-5 kali nulis laprak dalam seminggu.
Kenapa bisa sering nulis laprak begitu? Menurut Suhartono dalam Purwadi, et.al. (2014), hal tersebut dikarenakan fasilitas laboratorium gue kurang memadai alias pas-pasan. Seharusnya, setiap MK yang muatannya keilmuan biologi, harus diadakan praktikum. Tapi karena keterbatasan sarana dan prasarananya, ya kaga ada deh. Ini buat gue adalah hal yang patut disyukuri. Ambil hikmahnya. Iya hikmahnya yang diambil. Bukan jemuran kosan tetangga yang diambil.
Kalo gue bisa analogikan. Teori-teori perkuliahan gue ibarat pendapat dan argumen gue tentang sesuatu. Trus praktikumnya itu adalah postingan-postingan yang gue munculin di sini. Nah timbul pertanyaan. Analogi laprak itu apa ya.
Anyway, sejak gue nulis blog gue pertama kali sejak tahun 2013 kalo ga salah, viewers gue macem-macem tingkahnya. Contohnya yang gue captured ini. Keyword yang kalian gunain buat liat blog gue ini ada-ada aja. Gue ambil contoh "cerita ambigu". Nih orang dalam rangka apa ya nyari kata kunci itu? Kalo "ambigu" yang dia maksud itu materi ajar Bahasa Indonesia di sekolah, masih masuk akal. Yang gue khawatir, kalo nih orang pengen nyari cerita yang "if u know what i mean" tapi dia ga tau harus pake kata kunci apaan.
Kegiatan Praktikum di Sekolah yang Diduga Lagi Identifikasi Paku-Pakuan |
In my campus, laporan praktikum buat mahasiswa pendidikan biologinya harus ditulis tangan. Macem-macem formatnya. Ada yang pake kertas double folio, A4, atau langsung di modul praktikumnya. Ada yang pake kata pengantar segala, ada yang cuma ngegambar doang, ada yang pake rumus-rumusan segala juga. Intensitas mahasiswa nulis laporan praktikum (selanjutnya disebut LAPRAK, bukan LABRAK yaa atau bukan juga LEBAK) itu umumnya 1 sampe 2 kali seminggu. Ini sih termasuk ringan. Menurut kabar Aves alias burung, univ-univ lain bisa 3-5 kali nulis laprak dalam seminggu.
Kenapa bisa sering nulis laprak begitu? Menurut Suhartono dalam Purwadi, et.al. (2014), hal tersebut dikarenakan fasilitas laboratorium gue kurang memadai alias pas-pasan. Seharusnya, setiap MK yang muatannya keilmuan biologi, harus diadakan praktikum. Tapi karena keterbatasan sarana dan prasarananya, ya kaga ada deh. Ini buat gue adalah hal yang patut disyukuri. Ambil hikmahnya. Iya hikmahnya yang diambil. Bukan jemuran kosan tetangga yang diambil.
Kalo gue bisa analogikan. Teori-teori perkuliahan gue ibarat pendapat dan argumen gue tentang sesuatu. Trus praktikumnya itu adalah postingan-postingan yang gue munculin di sini. Nah timbul pertanyaan. Analogi laprak itu apa ya.
Anyway, sejak gue nulis blog gue pertama kali sejak tahun 2013 kalo ga salah, viewers gue macem-macem tingkahnya. Contohnya yang gue captured ini. Keyword yang kalian gunain buat liat blog gue ini ada-ada aja. Gue ambil contoh "cerita ambigu". Nih orang dalam rangka apa ya nyari kata kunci itu? Kalo "ambigu" yang dia maksud itu materi ajar Bahasa Indonesia di sekolah, masih masuk akal. Yang gue khawatir, kalo nih orang pengen nyari cerita yang "if u know what i mean" tapi dia ga tau harus pake kata kunci apaan.
Yang jadi kebanggan gue, bakat nulis cerita fiksi gue cukup dapat respon. Postingan "Cerpen Gue" udah diliat sebanyak 515 kali. LIMA RATUS LIMA BELAS KALI!! Maan, awesome! Makasih buat yang udah apresiasi tulisan-tulisan gue secara cermat dan seksama dengan cara ngebacanya hingga abis. Buat yang masih ga sengaja nge-click blog gue di hasil pencarian Google, moga-moga mendapat hidayah yaa. :D
Nah yang paling dibanggakan lagi, masyarakat Indonesia juga udah cukup mengenal blog gue(?) Ya bisa sebanding dengan jumlah mahasiswa fakultas gue tahun angkatan gue lah. Tapi, gue mau menyapa my beloved viewers from another countries. Somehow, u make me proud to be Indoensian and especially to be Tangerang people. Gue harap sih temen-temen yang baca postingan gue ga cuma dari orang-orang Indonesia yang tinggal di sana, tapi juga temen-temen bule yang moga-moga ngerti bahasa gue.
Analogi laprak di kehidupan gue tuh sebenernya adalah hasil-hasil yang gue capai di hidup ini. Salah satu temen gue pernah bilang, "percuma kebanyakan pengamatan alias observasi alias ngincer cewe kalo kaga ada hasil". Ya namanya hidup. Macem-macem dah yang terjadi.
*brb pergi dari warnet, lanjut ngerjain laporan ZooVer*
Komentar
Posting Komentar