Langsung ke konten utama

Squad Ayak-Ayak (Part 2-END)

Vertebrata merupakan Subfilum dari Filum Chordata, di mana ciri utamanya adalah mempunyai vertebrae yang berkembang dari notochord. Vertebrata mempunyai beberapa Kelas di antaranya Kelas Chondrichthyes, Kelas Osteichthyes, Kelas Amphibia, Kelas Reptilia, Kelas Aves, dan Kelas Mammalia. Khusus Kelas yang terakhir, ini paling berbeda dari kelas yang lain. Kenapa? Karena Kelas ini satu-satunya yang punya induk yang sejati dan bukan tiri. Sayangnya, salah satu spesiesnya masih jomblo. Ini bisa dibuktikan dengan namanya yang "Mammalia" yang seharusnya "Parentalia" atau "Mamma-Pappalia" (Suhartono, 2016)

*mencoba komedi saintifik* *oke, lupakan* *efek laporan, harap maklum*

Postingan terakhir gue kemaren tentang sekelompok mahasiswa pejantan yang tergabung dalam grup WeA bernama "SQUAD AYAK-AYAK". Okay, respon mereka setelah tau ada psotingan ini sih lumayan positif. Ini berbanding terbalik sama lu pada yang lagi pacaran. Yup, kalian hindari hal yang "positif" ini ya, bahaya, ntar si doi minta tanggung jawab(?)


Dari kiri ke kanan ada Sapto, Adan, Ilham, Asep, Denys, dan tentunya the one and only Mr. Arief Suhartono, (Calon)S.Pd.
Kenapa di situ tulisannya "kurang personil" ya karena Iksan yang motoin(?) haha :p

Gue akan ngasih tau hal-hal positif dari mereka yang ngebuat ini grup WeA berguna. Mulai dari Denys. Pria berlogat Betawi-Jawa ini dikenal sebagai orang yang kereatif dan supel. Terbukti, gambar-gambar laporan praktikum dia paling indah di antara anak cowo yang lain. Supelnya karena dia bisa gampang "bergaul" (if u know what i mean) dengan siapa aja. Kernet bis, kondektur bis, sopir, PJR, tukang tambal ban, tukang asongan, bahkan sampe tukang tahu bulat pun dia kenal.

Pria yang bernama Asep Sumantri (pria tampan yang menjadi punggawa kerajaan, arti nama dia dalam bahasa Sunda) ini dikenal dengan hal-hal unik yang ada pada dirinya. Walau menjadi bahan bully-an di kelas bahkan di grup, dia ya biasa aja. Satu hal yang keinget sama gue, dia ini orang pertama yang jadi temen ngobrol gue. Dengan logat Sundanya yang khas, serta mata sipit kek lipetan lemak orang gendut-nya, dia klop sama gue dulu pas masih jadi MaBa.

Ilham Purwadi alias Purwanto alias Bolham alias Doyok. Mantan calon penegak hukum ini adalah orang yang tekun nonton bok*p, eh maksudnya tekun belajar. Selain itu, di antara kami para pejantan, dia orang yang hafalan materi kuliahnya paling tokcer. Dulu pernah ada kuis dengan tipe dosen yang based on textbook banget. Di antara kami, dia yang paling bagus nilainya. 70 kalo ga salah nilainya. Untung sih. Coba dikurangin satu, kan laknat.

Adan alias Ahmad Ramdana alias Ramdan alias Mamad. Dia sekarang menjabat jadi Wakil Ketua HMJ Pend.Biologi di kampus gue tahun ini. Kesan gue ngeliat dia pertama adalah "orang tangerang banget". Penampilan dan gaya bicaranya juga persis kek temen-temen gue yang ada di tangerang. Walau dia ngefans banget sama kucing (baca: takut), Adan ini orangnya pemikir dan kritis. Ini juga untung nih. Kritis tapi ga dirawat apalagi diinfus atau disuntik, kan atit.

Pria berbadan sterek alias tegap ini namanya Sapto. Namanya Jawa, tinggal di daerah Sunda, punya saudara di Bekasi. Bisa berbahasa Indonesia, Jawa, Sunda, dan yang baru dia pelajari itu bahasa Zimbabwe. Yup, kalo lu ngeklik tuh tulisan barusan, keluar gambar tentara. Sapto ini pernah sempet hampir jadi tentara, sayangnya dia nyemplung ke jurusan ini. Orangnya ramah, baik, cenderung manis. Berbanding terbalik sama badannya yang kek Hulk berjemur itu.

Iksan alias Ikhsan alias Ichsan alias Ichsan Ja. Dia ini merupakan penasihat umum grup ketika omongan kami melenceng. Ya selain dari segi umur paling dewasa, dia juga pengalaman di dunia pendidikannya ada. Pernah jadi staf sekolah, guru, eh sekarang malah jadi mahasiswa. Banyak hal yang jadi inspirasi dari Iksan. Walau kuliah, dia tetep bekerja sebagai teknisi di toko dia kerja. Sejak dia kenal temen-temen mahasiswa, dia dapet banyak orderan. Install ulang, servis keyboard, untungnya ga nerima reparasi hati. -_-

Anggota terbaru grup gue adalah Pendi Septiadi. Dia juga gabung ke grup belom ada sebulan kayaknya. Keliatannya sih bad boy gitu. Tapi, urusan nalar sama aktif di kelas juga ga kalah dah. Pesen gue satu sih buat lu, Pen. "Es teh manis satu"

Itulah profil kedelapan anggota Squad Ayak-Ayak. Yang gue ceritain moga-moga positif di mata lu pada. FYI juga, grup ini lagi rame-ramenya. Biasalah. Musim laporan praktikum, jadi aktif terus nih. Buat fans gue (baca: orang random yang baca blog gue), mungkin ga usah gue kasih tau gue siapa coz gue udah sering curhat di sini.

Sekian dari saya, kurang lebihnya pastinya kebanyakan lebihnya. Mohon maangap maaf. See u at next time! *brb ngerjain laporan lagi*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SQUAD AYAK-AYAK (Part 1)

Gambar yang pertama kali lu lihat setelah judul di atas bukanlah gambar nyamuk (Famili: Culicidae) yang lagi bertelor di atas air. Sebagian orang mungkin mengenal serangga ini dengan nama "AYAK-AYAK" atau dalam bahasa ilmiahnya  Gerris sp. Jujur, setelah sekian lama judul blog gue berubah nama, postingan ini merupakan postingan TERILMIAH gue. Walaupun keilmiahan gue cuma di depan situ doang sepertinya. (baca: depan lab) Squad Ayak-Ayak ini sih sebenernya bukan squad yang identik sama tentara, atau nama band (maybe?) atau hal-hal aneh lainnya. Ini tuh cuma grup WeA yang sengaja dibikin dalam rangka kesejahteraan mahasiswa pria Biologi yang hilang arah dalam mendiskusikan hasil praktikumnya. *hopefully, ini ga keberatan bahasanya, cukup badan gue aja yg berat* Kenapa kami (akan gue jelasin di part selanjutnya) milih nama ayak-ayak? Jawabannya hampir berfilosofis dengan perumusan Dasar Negara sih. Pertama, Ayak-ayak itu hewan yang unik. Dia KECIL, tapi bisa bertahan dite

DIIMING-IMINGI GOMBALAN DILAN "KAMU NGGA AKAN KUAT, BIAR AKU SAJA", MILEA KASIH TUGAS AKHIRNYA UNTUK DIKERJAKAN DILAN??! BUCIN TO THE NEXT LEVEL!! (#PERMENeps3)

Gue termasuk orang yang cukup pede dengan apa yang gue kerjain, termasuk skripsi punya gue dulu. Saking pedenya, jarang banget gue nanya ke temen sendiri. Iya. Emang salah kok. Tapi, banyak dari kita, masih suka milih-milih buat nanya skripsi. Bisa jadi karena kita milih si A karena dia sama tema penelitiannya. Atau milih si B karena dia kating/senior yang udah ngelewatin itu semua. Atau bahkan, milih si C karena ada udang dibalik rempeyek. Sambil menyelam, minum air, lalu tenggelem. Sekali dayung, dua tiga rumah keliatan dari jauh. Yup! KARENA MODUS! Gue pribadi ngga nyalahin kalian yang lakuin itu ya. Pun, gue juga lakuin itu. hehehe Inti dari segala inti, core of the core dari apa yang gue pengen bahas adalah seberapa penting sih kita tuker ide atau pendapat sama temen? Ngaruh ngga sama skripsi kita? Ngaruh ngga sama penelitian kita? Batasan kita "bantuin" tuh kayak gimana sih? Daaaan, apa kata dosen ya kalo tau kita dibantu sama temen, bahkan secara harfiah

Relakan Saja...

Curhat lagi..curhat lagi... Beberapa hari ini banyak kejadian yang buat gue sadar, kalo hal-hal yang gue inginkan itu gak selamanya harus terpenuhi. Simpel aja contohnya. Misalnya aja tentang ulangan matematika gue kemaren. Gue udah belajar, berlatih ngerjain soal-soal, terus lagi udah coba ngerjain ulang soal yang pernah dinilai. Emang sih pas ulangan cuma ada 5 soal. Tapi, masalahnya adalah dari kelima soal itu yang gue yakin bener cuma satu nomer. Alhasil, gue dapet nilai jelek. Gak cuma gue, sekelas pun gak ada yang lolos KKM (nilainya 75). Hari sabtu kemaren, gue juga ulangan kimia. Hal yang sama telah gue lakukan. Belajar, ngerjain soal-soal plus nyari tambahan materi di buku lain. Untungnya, dari 35 soal PG, setengahnya bisa gue kerjain dengan ingatan gue yang seadanya. Mudah-mudahan kagak remed deh. Inti dari curhatan gue ini adalah sebagai berikut... Satu cewek ini sebenernya udah pernah suka sama gue dulu, tapi nolak gue karena beda iman. Belakangan ini, gue