Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

Akhir yang Sungguh Indah (bag. 2)

Lanjutan cerita yang part 1. Simple dan mungkin agak bingungin. Gue tegaskan lagi kali ini, kalo cerita "Akhir yang Sungguh Indah" ini full rekaan. Cuma nama tokoh yang sedikit sama dari kenyataan. Tokoh Siska sendiri cuma rekaan doang. -_-v By the way, Selamat Hari Raya Idul Adha buat yang merayakan. (pas gue ngeposting ini, lagi libur Idul Adha) Chapter 2: Ku Temukan Artinya, Namun.... 30 Juni 2013 Hari ini, hari terakhir di pulau ini. Pulau Dewata. Nanti siang, aku dan rombongan sekolahku kembali pulang ke Tangerang. Aku bermimpi tadi malam. Mimpi yang sama dengan mimpi ketika aku ingin menjadi kekasih Siska. Seorang gadis yang cantik menghampiriku lalu bilang, “Kalau kamu mau menemukan cinta sejatimu, ubahlah dirimu.” Mimpi itu lagi-lagi membayangiku. Di dalam kamar hotel, sambil mengemaskan pakaian, aku coba cerita pada Ahmad dan Irfan, teman soulmate ku. “Mad, Fan, aku bermimpi hal itu lagi.” “Mimpi yang pernah kau ceitakan dulu? Tentang sosok gadis m

Akhir yang Sungguh Indah (bag. 1)

Gue nyoba nulis cerita lagi. Tokohnya masih sama dari yang "season" 1 cuma ini bener-bener kejadian yang belom pernah terjadi di kehidupan gue. Full rekaan. Seperti biasa, bersambung ceritanya. Akhir yang Sungguh Indah Chapter 1: Ujian Hubungan Kita 1 Januari 2015 Aku terbangun. Kulihat jam sudah menunjukkan angka 10. Rasa kantuk masih sangat bisa ku rasakan. Aku tidur setelah ikut acara Tahun Baru di mal yang terkemuka di Tangerang ini, kira-kira jam 2 pagi. Aku juga masih ingat euforia suasana jalan dan kota yang sangat ramai, penuh hiasan warna-warni, serta suara terompet yang membahana itu. Segera, aku mengambil handuk kemudian mandi. Mandi selesai, aku pun langsung berpakaian. Sengaja ku memilih baju yang sering aku pakai ini. Aku ada janji bertemu Siska di taman kota. “Pinjam mobilnya ya, Yah?” “Ya sudah. Mau ke mana kamu?” tanya ayah yang sudah lama pensiun dan jarang ke kantornya lagi itu. “Taman kota. Ada janji sama Siska,” jawabku. “Pu

When You "Explode"

Gue ini orangnya gak bisa marah. Sekalinya marah, gue akan semarah-marahnya atau nangis sejadi-jadinya. That's me. Orang yang rela "dibully" demi ngeliat orang lain bisa ketawa dan ngerasa seneng. Ya, mungkin itu juga yang ngebuat gue bercita-cita jadi entertainer. Orang yang dapat ngehibur orang lain. Apapun jenis seni pertunjukkannya gue akan coba lakukan, entah teater, lawak, nyanyi, dan yang lainnya. Gue pernah "meledak" beberapa kali. Apalagi dulu pas kelas 5 dan 6 SD dulu. Gue yang jadi ketua kelas, harus ngatur 31 murid lainnya. Gue yang terlalu "lembek" dulu, ngebuat temen-temen gak mau diatur. Piket gak mau, selalu berisik, dan masih banyak yang lain. Gue pun sekarang jadi mikir, kenapa dulu gue selembek itu dulu? Mungkin yang paling pertama adalah gue anak yang paling kuper pada saat itu. Di saat anak-anak yang lain mengenal PS, gue enggak. Di saat anak yang lain udah mulai punya hape, gue belom. Di saat yang lainnya mulai bertumbuh

Narrative Story

Ini adalah cerita narrative gue buat tugas Bahasa Inggris. Kalo mau "nyontek" bilang-bilang ke gue.. B) Princess Moody and The Weird Words Once upon a time, at the East Tangerang, there was a great kingdom. The kingdom was so rich, beautiful, and one of the super power kingdom in all of the world. At that time, the kingdom was led by a wise, unarrogant, and always saving. His name was King Arief. He had a beautiful daughter, named Frieska. One day, Frieska’s mother died since one year ago. From that time, Frieska became moody child, never smiled, and rarely laughed. Finally, The King held a contest. “Whoever could conquer ‘something from me’. I mean, whoever could make the princess smiling and laughing, was going to be the husband of The Princess,” The King said to all the people of his kingdom. The news spreaded out to all of the kingdom. And then, there were one hundred men who would make The Princess laugh. From that men, five men had chosen. There were Az