Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

Indah Pada Waktunya (bag. 5)

Cerita yang akan gue tampilkan ini punya alur campuran. Menceritakan kisah dua orang wanita yang berbeda umur tapi sama pengalamannya. Ini dia.. Chapter 5: Maafkan Semuanya, Tuhan Senin, 24 September 2012 Aku bangun seperti biasa. Tepat pukul 05.45 pagi. Segera aku siapkan baju seragamku. Aku pun masuk kamar mandi dan mulai mandi. Pikiranku entah mengapa langsung tertuju pada ibu. Ya, ibu yang selalu sendiri di kamarnya ketika akhir pekan datang. Kasihan ibuku ini. Sejak aku lahir sampai saat ini, kejadian itu selalu terulang. Selesai mandi dan berpakaian seragam, aku lihat ibu sedang terdiam dalam doanya. Entah apa yang ia doakan. Aku ambil sepatu dan segera memakainya di sebelah ibu. “Ma, tadi doa ya? Doanya apa, Ma?” “Tidak yang macam-macam, Le . Mama cuma berdoa buat kamu, ayahmu dan juga kakakmu. Tapi, sepertinya Mama ada rencana menghabiskan masa tua Mama di Jogja saja. Bersamamu sambil kuliah di sana.” “Hah? Maksud Mama? Ayah sama Mbak bagaimana?” “Ya, itu

Indah Pada Waktunya (bag. 4)

Ini sambungan cerita gue yang ke-4. Cukup panjang dan mungkin lebih ke realistis. Kejadiannya sama persis, hanya namanya yang gue ubah. B-) Chapter 5: Berubah 90 o Selasa, 18 September 2012 Tugas Fisika yang beberapa hari lalu kukerjakan ternyata kurang tepat. Pak Kardi bilang kalau perhitungan kelompok kami ada yang salah. Jadi, kami mengulangi pekerjaan itu lagi. Kali ini di rumahku. Wita dengan dibonceng Fajar, kemudian aku, Ratna, dan Yanti naik angkutan umum. Yang sampai duluan di rumahku adalah aku dan teman-temanku yang naik angkutan umum. “Aku ganti baju dulu ya?” izinku pada mereka berdua. Setelah berganti baju, aku menemui mereka lagi, duduk dan selanjutnya termenung. Aku masih ingat curhatan Ratna di rumah Fajar beberapa waktu sebelumnya. Aku berpikir, apa aku masih punya kesempatan untuk mendapatkan Ratna? Aku tahu, kemungkinan itu sangat kecil. Sejenak aku berpikir tentang kans itu. Lamunanku buyar ketika motor Fajar masuk ke halaman rumahku. “Mana Wit

BINGUNG -___-

Tepat beberapa jam sebelum gue nulis postingan ini, hujan sesaat sudah mengguyur kota gue, Tangerang. Akhirnya, setelah berbulan-bulan kemarau dan panas, tadi bisa sedikit adem dan sejuk.. Ngomongin soal judul yang gue tulis di atas, gue jadi inget gimana nasib tugas-tugas dan PR-PR yang sangat banyak. Itulah sebabnya, dua hari ini, gue gak nge-post. Menurut lo, siapa yang harus disalahkan dengan adanya tugas-tugas ini? Gue, guru, atau siapa?! Dari sudut pandang orang tua, bisa jadi karena diri gue sendiri. Kalo gue inget-inget lagi, dua hari ini gue mulai lagi dengan kebiasaan lama gue, tidur siang. (gak nge-post, karena tidur gue -_-v) Trus lagi, beberapa hari ini juga, gue sering banget kerja kelompok. Alih-alih kerja kelompok, eh, malah curhat-curhat gak jelas. Ditambah dengan hasil kerja yang kurang memuaskan. Gue juga susah ilangin kebiasaan lama gue yaitu nunda-nunda kerjaan. Kayak pelajaran seni budaya yang lagi ada tugas ngebuat iklan masyarakat. Sebagian temen dan ju

Indah Pada Waktunya (bag. 3)

Ini chapter 4. Sorry kalo bahasanya agak acak-acakan, maklum gue lagi blank mau ngelanjutin alurnya kayak gimana. -_-v Chapter 4: Dunia Ini Memang Sempit Rabu, 26 Desember 2012 Sehari setelah Natal, masih banyak saudara dari ibuku yang datang dari Jogja. Suasana Natal kental di rumah kami. Meskipun ayah masih belum pulang dari kantornya sejak kemarin malam. Mungkin masih mengawasi keadaan kantor, itulah pikiranku. Aku jadi teringat mimpiku beberapa hari yang lalu itu. Apa maksud wanita itu? Apakah sifatku ini masih banyak yang harus diperbaiki? Pertanyaan batinku itu menjadikan aku ingat pada perbuatanku selama ini. Aku memang seorang yang ceplas-ceplos . Apa yang ada di pikiranku langsung kukatakan. Memang ada satu orang yang jadi bahan “ejekan” untukku. Namanya, Midah. Dia seorang wanita yang bertubuh mungil dan pendek. Dia kukenal saat aku masuk kelas sebelas. Ia sering kuejek dengan berbagai sebutan. Malah, sebelum hari libur ini, aku hampir buat dia menangis. Ada lag