Langsung ke konten utama

~UNTITLED ALIAS ANONIM ALIAS TANPA JUDUL ALIAS AKU~



Kudengar suara anak-anak yang bersuka ria malam ini. Mungkin mereka sedang kegirangan mengikuti acara Maulid Nabi hari ini. Entahlah...
 
Aku tak tahu aku sedang menulis apa. Tugas? Puisi? Atau cerpen? Entahlah...

Yang terbersit dalam pikiranku sekarang adalah bagaimana jadinya aku besok, lusa, bahkan seminggu ke depan. Aku tak habis pikir tentang itu. Mungkin ini konyol, tapi entahlah...

Jika engkau berkata apapun tentang diriku, itu hakmu. Begitupun sebaliknya. Jika aku berkata apapun tentangmu, itu juga hakku. Namun, semua tampak aneh ketika aku berbicara yang tidak-tidak tentangmu sedangkan kau pun berbicara yang tidak-tidak tanpa sepengetahuanku. Apa ini yang namanya “ngomongin orang”, hah? Entahlah...

Saat kau baca ini, aku tahu apa yang kau pikirkan. TIDAK ADA. KOSONG. HAMPA.

Persetan dengan orang karena setan pun bilang yang sama, “Perorang dengan setan.” Itu sama ketika kau mengumpat, “Anjing lu!” Lalu anjing pun mengumpat hal yang sama, “Manusia lu!”

FEED BACK. TIMBAL BALIK.

Ini frontal kawan.

Siapapun Tuhanmu.

Berdosalah aku jika tak menghiraukanmu.

Salah?

Memang.

Atau harus kubilang, mungkin?

Karena aku pun tak tahu apa yang kutulis ini.

UNTITLED. Anonim. Tanpa judul. Itulah yang aku harapkan.

Aku tak butuh dikenang
.
Aku tak butuh dikenal bahkan
.
Satu yang kubutuh

CintaMu, cintamu, dan cinta dari kalian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SQUAD AYAK-AYAK (Part 1)

Gambar yang pertama kali lu lihat setelah judul di atas bukanlah gambar nyamuk (Famili: Culicidae) yang lagi bertelor di atas air. Sebagian orang mungkin mengenal serangga ini dengan nama "AYAK-AYAK" atau dalam bahasa ilmiahnya  Gerris sp. Jujur, setelah sekian lama judul blog gue berubah nama, postingan ini merupakan postingan TERILMIAH gue. Walaupun keilmiahan gue cuma di depan situ doang sepertinya. (baca: depan lab) Squad Ayak-Ayak ini sih sebenernya bukan squad yang identik sama tentara, atau nama band (maybe?) atau hal-hal aneh lainnya. Ini tuh cuma grup WeA yang sengaja dibikin dalam rangka kesejahteraan mahasiswa pria Biologi yang hilang arah dalam mendiskusikan hasil praktikumnya. *hopefully, ini ga keberatan bahasanya, cukup badan gue aja yg berat* Kenapa kami (akan gue jelasin di part selanjutnya) milih nama ayak-ayak? Jawabannya hampir berfilosofis dengan perumusan Dasar Negara sih. Pertama, Ayak-ayak itu hewan yang unik. Dia KECIL, tapi bisa bertahan dite

DIIMING-IMINGI GOMBALAN DILAN "KAMU NGGA AKAN KUAT, BIAR AKU SAJA", MILEA KASIH TUGAS AKHIRNYA UNTUK DIKERJAKAN DILAN??! BUCIN TO THE NEXT LEVEL!! (#PERMENeps3)

Gue termasuk orang yang cukup pede dengan apa yang gue kerjain, termasuk skripsi punya gue dulu. Saking pedenya, jarang banget gue nanya ke temen sendiri. Iya. Emang salah kok. Tapi, banyak dari kita, masih suka milih-milih buat nanya skripsi. Bisa jadi karena kita milih si A karena dia sama tema penelitiannya. Atau milih si B karena dia kating/senior yang udah ngelewatin itu semua. Atau bahkan, milih si C karena ada udang dibalik rempeyek. Sambil menyelam, minum air, lalu tenggelem. Sekali dayung, dua tiga rumah keliatan dari jauh. Yup! KARENA MODUS! Gue pribadi ngga nyalahin kalian yang lakuin itu ya. Pun, gue juga lakuin itu. hehehe Inti dari segala inti, core of the core dari apa yang gue pengen bahas adalah seberapa penting sih kita tuker ide atau pendapat sama temen? Ngaruh ngga sama skripsi kita? Ngaruh ngga sama penelitian kita? Batasan kita "bantuin" tuh kayak gimana sih? Daaaan, apa kata dosen ya kalo tau kita dibantu sama temen, bahkan secara harfiah

Relakan Saja...

Curhat lagi..curhat lagi... Beberapa hari ini banyak kejadian yang buat gue sadar, kalo hal-hal yang gue inginkan itu gak selamanya harus terpenuhi. Simpel aja contohnya. Misalnya aja tentang ulangan matematika gue kemaren. Gue udah belajar, berlatih ngerjain soal-soal, terus lagi udah coba ngerjain ulang soal yang pernah dinilai. Emang sih pas ulangan cuma ada 5 soal. Tapi, masalahnya adalah dari kelima soal itu yang gue yakin bener cuma satu nomer. Alhasil, gue dapet nilai jelek. Gak cuma gue, sekelas pun gak ada yang lolos KKM (nilainya 75). Hari sabtu kemaren, gue juga ulangan kimia. Hal yang sama telah gue lakukan. Belajar, ngerjain soal-soal plus nyari tambahan materi di buku lain. Untungnya, dari 35 soal PG, setengahnya bisa gue kerjain dengan ingatan gue yang seadanya. Mudah-mudahan kagak remed deh. Inti dari curhatan gue ini adalah sebagai berikut... Satu cewek ini sebenernya udah pernah suka sama gue dulu, tapi nolak gue karena beda iman. Belakangan ini, gue