Langsung ke konten utama

SJP Corp. (Part 2, 3, 4-END)

Kalo diperhatiin, postingan terakhir gue itu dua mingguan yang lalu. Bener ga?

Bener lah.

Ga percaya? Cek testpack deh, eh, maksudnya kalender. :D

Seperti yang udah gue ceritain di postingan sebelumnya. Yang ini nih, masa harus gue tunjukin. *spam alert* Di situ gue ceritain sedikit banyak yang lumayan banyak tentang latar belakang SJP Corp. Iya. Latar belakang kawan. Hiks :'(

Kali ini gue akan meng-cut postingan-postingan yang seharusnya terbit dari kemaren-kemaren menjadi satu postingan nirfaedah ini. Makanya judulnya gue bikin kek di atas.

SJP Corp. beranggotakan 3 orang sebenernya plus 1 orang "penasihat". Ini penampakannya. Minat? PC aja. Bercanda ya. Biar ga tegang. Tegang kelamaan ga enak masalahnya.
Sewaktu field trip a.k.a. kuliah lapangan di LIPI Cibinong, Bogor
Mereka udah pernah gue bahas di postingan gue yang ayak-ayak alias Gerris sp. MNC Media itu punya RCTI, GTV, MNC TV kan? Sama persis kayak gitu. Squad ayak-ayak punya cabang perusahaan. SJP Corp. itu salah satunya.

Sama seperti perusahaan pada umumnya, perusahaan abal-abal kami ini punya struktur organisasi yang ga dimengerti sama kami sendiri. Gue akan bahasa satu-satu, dimulai dari kiri ke kanan dari foto yang di atas.

1. Direktur Harian Pemasaran alias Denys Fristian
Gue sebut pemasaran karena emang dia roda utama perusahaan. Dagangan kami yang berupa air mineral itu dipasok dari dia. Depan rumah dia itu agen sembako gitu. Setiap dua sampai tiga hari sekali, Denys bakalan beli satu dus, bawa pake bis trayek Serang-Labuan, dan dipasarkan di anak-anak biologi. 

2. Direktur Utama alias Ilham Purwadi
Kayak keren gitu yak? Istilah lainnya mah bos besar. Actually, dia ini lebih sering iya-iya aja. Setuju-setuju aja sama kapan dagang, berapa modal, berapa hasilnya. Ya dia mah ngikut-ngikut aja. Tapi, sebagai bos yang merakyat, Ilham sering nawar-nawarin dagangan juga ke temen-temen biologi. Iklan peninggi badan di Instagram aja kalah promosinya sama doi.

3. Dewan Penasihat Umum Harian alias Iksan
Iksan ini bukan anggota kami sebenernya. Beliau (gue sebut demikian karena literally udah dewasa) ini adalah orang yang paling sering komen atau ngasih masukan ke kami-kami yang omongannya sering nyerempet ke hal-hal yang ga boleh disebut di tempat umum. Ga cuma di SJP Corp. lho, di grup besar Squad Ayak-Ayak juga. 

4. Direktur Harian Logistik Barang alias GUE alias Arief Suhartono
Well, gue adalah tempat, maksudnya kosan gue adalah tempat taruh dagangan. Jadi tiap Denys bawa sedus dagangan ya bakal ditaruh di kosan gue. Gue juga akan nentuin berapa banyak botol yang akan kami pasarkan ke temen-temen biologi di kampus. Perhitungan hasil dagangan juga sering dilakukan di kosan gue.

Menarik ya? Tiap orang kayak punya keahlian masing-masing gitu. Dalam pelaksanaannya mah engga kok. Kita bareng-bareng ngerjainnya. Bawa dagangan gantian. Pegang penghasilan gantian. Punya pacar gantian.

Unfortunately, kami sudah tidak berdagang lagi. Alasannya karena mata kuliah bersangkutan udah kelar. Terus juga, kebanyakan inflasi (baca: hutang). Dan, takut dipake yang engga-engga. 

Satu hal yang pasti. Grup ini mempunyai mimpi dan harapan besar. Diawali oleh gelar S.Pd. lalu dilanjut dengan pekerjaan yang bikin pede dan diabadikan dalam persahabatan yang kece.

p.s.: SEMPAK yang kami gunakan sebagai nama, itu singkatan lho. SEkumpulan Mahasiswa Pedagang AKso.

Merk air mineral yang kami jual.
(Source: google.com)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SQUAD AYAK-AYAK (Part 1)

Gambar yang pertama kali lu lihat setelah judul di atas bukanlah gambar nyamuk (Famili: Culicidae) yang lagi bertelor di atas air. Sebagian orang mungkin mengenal serangga ini dengan nama "AYAK-AYAK" atau dalam bahasa ilmiahnya  Gerris sp. Jujur, setelah sekian lama judul blog gue berubah nama, postingan ini merupakan postingan TERILMIAH gue. Walaupun keilmiahan gue cuma di depan situ doang sepertinya. (baca: depan lab) Squad Ayak-Ayak ini sih sebenernya bukan squad yang identik sama tentara, atau nama band (maybe?) atau hal-hal aneh lainnya. Ini tuh cuma grup WeA yang sengaja dibikin dalam rangka kesejahteraan mahasiswa pria Biologi yang hilang arah dalam mendiskusikan hasil praktikumnya. *hopefully, ini ga keberatan bahasanya, cukup badan gue aja yg berat* Kenapa kami (akan gue jelasin di part selanjutnya) milih nama ayak-ayak? Jawabannya hampir berfilosofis dengan perumusan Dasar Negara sih. Pertama, Ayak-ayak itu hewan yang unik. Dia KECIL, tapi bisa bertahan dite

DIIMING-IMINGI GOMBALAN DILAN "KAMU NGGA AKAN KUAT, BIAR AKU SAJA", MILEA KASIH TUGAS AKHIRNYA UNTUK DIKERJAKAN DILAN??! BUCIN TO THE NEXT LEVEL!! (#PERMENeps3)

Gue termasuk orang yang cukup pede dengan apa yang gue kerjain, termasuk skripsi punya gue dulu. Saking pedenya, jarang banget gue nanya ke temen sendiri. Iya. Emang salah kok. Tapi, banyak dari kita, masih suka milih-milih buat nanya skripsi. Bisa jadi karena kita milih si A karena dia sama tema penelitiannya. Atau milih si B karena dia kating/senior yang udah ngelewatin itu semua. Atau bahkan, milih si C karena ada udang dibalik rempeyek. Sambil menyelam, minum air, lalu tenggelem. Sekali dayung, dua tiga rumah keliatan dari jauh. Yup! KARENA MODUS! Gue pribadi ngga nyalahin kalian yang lakuin itu ya. Pun, gue juga lakuin itu. hehehe Inti dari segala inti, core of the core dari apa yang gue pengen bahas adalah seberapa penting sih kita tuker ide atau pendapat sama temen? Ngaruh ngga sama skripsi kita? Ngaruh ngga sama penelitian kita? Batasan kita "bantuin" tuh kayak gimana sih? Daaaan, apa kata dosen ya kalo tau kita dibantu sama temen, bahkan secara harfiah

Relakan Saja...

Curhat lagi..curhat lagi... Beberapa hari ini banyak kejadian yang buat gue sadar, kalo hal-hal yang gue inginkan itu gak selamanya harus terpenuhi. Simpel aja contohnya. Misalnya aja tentang ulangan matematika gue kemaren. Gue udah belajar, berlatih ngerjain soal-soal, terus lagi udah coba ngerjain ulang soal yang pernah dinilai. Emang sih pas ulangan cuma ada 5 soal. Tapi, masalahnya adalah dari kelima soal itu yang gue yakin bener cuma satu nomer. Alhasil, gue dapet nilai jelek. Gak cuma gue, sekelas pun gak ada yang lolos KKM (nilainya 75). Hari sabtu kemaren, gue juga ulangan kimia. Hal yang sama telah gue lakukan. Belajar, ngerjain soal-soal plus nyari tambahan materi di buku lain. Untungnya, dari 35 soal PG, setengahnya bisa gue kerjain dengan ingatan gue yang seadanya. Mudah-mudahan kagak remed deh. Inti dari curhatan gue ini adalah sebagai berikut... Satu cewek ini sebenernya udah pernah suka sama gue dulu, tapi nolak gue karena beda iman. Belakangan ini, gue